Demam Panggung???

Menunggu di sayap panggung sebelum tampil bicara bisa sangat menegangkan. Memikirkannya saja mematikan banyak pembicara bahkan sebelum mereka memulai berbicara.

Para pesulap menggunakan berbagai teknik persiapan dan relaksasi yang sama dengan yang digunakan oleh mereka yang merupakan artis teater (Steve Cohen dalam bukunya: Memukau Audiensi dengan Pengaruh dan Karisma)

Saya sering digelontor pertanyaan dari orang awam maupun para pesulap, perihal psikologi diri; bagaimana cara mengatasi demam panggung?

Terus terang, saya sedikit bingung untuk menjawabnya. boro-boro ingin memberikan jawab pas, saya sendiri pun jika dihadapkan dalam keadaan (baca: show)  tertentu  masih juga terjaring dengan apa yang dinamakan demam panggung.

Nah, mungkin anda, yang sudah maupun telah mengalaminya. Adakah tips dan trik yang bisa di share dalam blog ini?

Silahkan memberikan komentar di sini.

3 Comments

  1. Ya ya . . . itu bisa dibilang penyakit bawaan yang akan selalu nempel di detik-detik terakhir sebelum langkah pertama kita memasuki panggung yang sebenarnya.

    Kalau menurut saya, sebenarnya tidak ada obat atau cara yang benar-benar dapat menghilagkan “penyakit” yang satu ini. Yang ada hanya bagaimana cara CEPAT untuk mengusir penyakit ini dari atas panggung.

    Menurut pengalaman saja nih, begitu sudah berdapa di pusat panggung, saya tidak akan langsung melakukan pertunjukan, prolog – sekedar pembicaraan ringan dengan audiens akan menurunkan tingkat ketegangan kita. Saat-saat ini lah yang sebenarnya sangat menentukan, kalau dalam 1 menit pertama kita sudah berhasil menguasai keadaan, berarti 30 menit kedepan, atmosfir itu kita yang akan kendalikan sepenuhnya.

    Selamat belajar . . .

Leave a comment